Fourtwnty Memanjakan Telinga dan Mata 4.20 Society

Punggawa Fourtwnty Ari Lesmana, Nuwi dan Roots memberi keterangan kepada jurnalis di Malang. (Terakota/Eko Widianto).
Iklan terakota

Terakota.id–Fourtwnty tampil secara orkestra? Pasti bakal memanjakan telinga 4.20 Society. Punggawa Fourtwnty Ari Lesmana, Nuwi dan Roots bakal tampil berbeda.  Band indie atau independen ini bakal tampil diiringi orkestra dalam konser tunggal di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat 4 Oktober 2019.

Band aliran folk asal Jakarta ini tampil selama dua jam nonstop. Mereka akan menghadirkan lagu-lagu pilihan dari dua album yang sudah dirilis. Selain itu, juga akan disajikan lagu baru yang masih segar.

Lagu berbahasa Inggris ciptaan Ari Lesmana ini bakal menjadi single yang epik. Aransemen lagu bakal berbeda lantaran kehadiran alat musik gesek. Dibutuhkan komunikasi intens antar personil saat tampil di depan publik.

“Kami bertolak belakang. Orkestra biasa membaca patitur, kita membaca di jalanan. Kita blend saja,” kata vokalis Ari Lesmana saat konferensi pers menjawab pertanyaan Terakota.id, Kamis 3 Oktober 2019. Mereka membagi peran dalam memainkan alat musik, kapan mulai masuk dan berkolaborasi.

Aksi panggung Fourtwnty dalam sebuah konser. (Foto : dokumentasi Fourtwnty).

“Awal kaku. Karena kita biasa main dengan perasaan, bebas,” katanya. Konsep orkestra ini sengaja dihadirkan untuk memanjakan telinga para 4.20 Society. Mereka berkolaborasi dan bekerjasama dalam konser tunggal sebelumnya di Medan, dan Makassar.

“Banyak hal yang kita pelajari. Sebaliknya, mereka juga belajar dari kita,” katanya.  Semakin sering performace bareng, katanya, bakal aneh jika tak ada. Seperti ada yang hilang. Konser tunggal bertajuk Heliotropisme ini berlangsung di 10 titik, sampai Desember 2019 mendatang.

Malang merupakan kota ke tiga. Selain memanjakan telinga, mereka juga bakal memanjakan mata penonton dengan pertunjukan cahaya dan tata panggung yang epik. Bahkan mereka akan menghadirkan cerita dalam pertunjukan Jumat malam besok. “Ada cerita dan interaksi,” kata Nuwi.

Ada konsep cerita visual dalam konser heliotropisme. Dekorasi dan tata panggung di setiap kota bakal berbeda. Konser tunggal di Malang ditargetkan 1.500 sampai 2000 penonton. Sesuai kapasitas penonton maksimal 2000 orang.