Epidemi Pes di Malang 1911-1916 Merenggut Ribuan Nyawa

wabah-pes-menjangkiti-penduduk-malang-pada-1911-1916
Iklan terakota

Terakota.idEpidemi pes melanda Cina hingga sebagian wilayah di Asia Tenggara pada awal abad ke-20. Pada September 1910 pemerintah Hindia Belanda memberlakukan impor beras untuk persiapan bulan Ramadan. Beras diimpor dari Burma (sekarang Myanmar), British India (sekarang India) dan Cina. Padahal di wilayah tersebut tengah berkecamuk wabah pes.

Beras yang diimpor tak sengaja terbawa pula host atau tubuh induk pembawa penyakit pes yakni tikus. Bakteri Yersinia pestis hidup dalam tubuh kutu tikus yang terjangkiti pes. 
Ketika tikus mati, maka kutu atau pijal bisa berpindah ke manusia atau binatang lain yang digigit. Melalui gigitan kutu tikus, bakteri pes berpindah ke manusia.

Epidemi pes menyebar pertama kali di Turen, saat berat dikirim melalui kereta api menuju Kediri dan Blitar. Lantas wabah pes menyebar ke sejumlah kawasan di Malang. Merenggut 15 ribu nyawa, menewaskan sekitar 90 persen orang yang terjangkit pes.

Akibat wabah pes, pemerintah Hindia Belanda menurunkan sejumlah dokter dan tenaga medis untuk menanganinya. Dokter Soetomo dan doker Tjipto Mangoennkoesumo juga turut membantu mengobati pasien pes.  Bagaimana penyebaran epidemi pes tersebut?

Simak forum Talkshow Arkais Terakota.id pada Rabu, 29 Juli 2020 pukul 19.00-21.00 WIB Via zoom. Menghadirkan peneliti sejarah dan penulis buku “Epidemi penyakit pes di Malang 1911-1916” Syefri Luwis, M.Hum.

Untuk mengikuti forum diskusi silakan mengisi formulir pendaftaran

Narahubung: 085785299782 (Fathin)