Dongeng sebagai Media Memproses Generasi

Para siswa tengah belajar bersama untuk dengan metode mendongeng sebagai media belajar yang mengasyikkan dan membebaskan. (Foto: M. Nashir).
Iklan terakota

Terakota.ID-(Gerakan Sadar Belajar) strategi menstimulus anak untuk berani tampil didepan umum dan suka membaca. Mencoba untuk menerapkan belajar yang mengasyikkan, bukan hanya membebaskan pada anak-anak agar mental dan pikiran mereka merasa fresh saat menerima informasi pengetahuan. Belajar dalam ruangan berkecenderungan membawa seseorang terasa sangat dibatasi gerak pikiran dan mentalnya. Sehingga umumnya cukup sering membuat jenuh dan tak mampu menyerap informasi apapun dari sang guru.

Pengalaman saya sendiri dahulu saat sekolah, tak jarang harus membalas hanya untuk menghindari salah satu pelajaran dengan pola mendidik yang membuat stres. Tidak hanya doktrin yang memaksa harus banyak menghafalkan teori, dan kalau tak hafal mendapatkan hukuman yang memalukan seolah saya sangat bodoh di depan teman-teman. Tapi juga wajah sang guru yang menunjukkan ke-seram-an, sehingga membuat murid memutuskan membalas atau terpaksa mengikuti pelajaran dengan pikiran dan mental yang sumpek.

Hingga saat ini masih muncul istilah guru killer, dosen killer atau istilah lain yang populer di kalangan siswa ataupun mahasiswa. Karena unsur keterpaksaan dalam mengikuti pelajaran sangat kuat, justru para siswa atau mahasiswa sekalipun tak mampu meng-eksplore kemampuannya akibat kebiasaan rasa tertekan mental dan pikirannya dalam proses belajar.

Proses belajar asyik harus segera dimulai, awal dalam proses belajar asyik ini, mencoba untuk menggiring anak-anak tertarik untuk belajar dan menikmati prosesnya. Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pertanyaan pada mereka yang akan menstimulus terbangunnya kesadaran akan pentingnya membaca.

“Apa cita-cita kalian ?”

Satu persatu anak-anak ditanya. Setelah mendapatkan jawaban dari mereka, pertanyaan selanjutnya adalah

“Apa dan bagaimana caranya bisa mencapai cita-cita tersebut ?”

Pendamping memberikan jawaban

“Untuk bisa mencapai cita-cita tersebut kita harus mengetahui ilmunya, dengan cara membaca dan terus membaca”

Para siswa tengah belajar bersama untuk dengan metode mendongeng sebagai media belajar yang mengasyikkan dan membebaskan. (Foto: M. Nashir).

Saat ini proses belajar asyik masih berjalan pada hari minggu saja, karena anak-anak desa sedang libur dari sekolah mainstream. Berharap kedepan bisa lebih intens dengan jadwal jam yang dirubah menyesuaikan waktu anak-anak.

Proses menggiring anak-anak untuk gemar belajar akan dilakukan dengan program belajar mendongeng, mendengarkan cerita atau dongeng, lalu anak akan belajar bercerita satu per satu di depan temannya. Lalu selanjutnya mereka akan diberi tugas menulis dengan tema kegiatan keseharian mereka.

Diharapkan dengan program ini akan menstimulus anak-anak untuk mulai suka membaca dan dalam perjalanannya, membaca akan menjadi kebutuhan bagi mereka. Kemampuan setiap anak akan di apresiasi dan akan diberikan tugas lebih sesuai perkembangannya masing-masing.  Karena sudah pasti setiap anak berbeda kemampuan, kesukaan atau orientasi dan semangatnya dalam belajar.

**Pembaca Terakota.id bisa mengirim tulisan reportase, artikel, foto atau video tentang seni, budaya, sejarah dan perjalanan ke email :  redaksi@terakota.id. Tulisan yang menarik akan diterbitkan di kanal terasiana.