
Terakota.id–Puluhan ribu Slankers atau penggemar Slank berjubel memenuhi Gelora Bung Karno, Minggu malam 23 Desember 2018. Mereka hadir dalam konser peringatan 35 tahun Slank. Konser dibuka dengan lagu berjudul “cinta kota”, dan “menyakitimu”, para slanker turut mengikuti setiap bait lagu yang dinyanyikan sang vokalis Kaka.
Lagu berjudul Anyer 10 Maret membuat suasana konser syahdu. Lirik Anyer 10 Maret membawa para Slanker mengenang dan dua yang melanda Anyer akibat bencana tsunami Sabtu malam. Tiga lagu medley membuka konser untuk memperingati 35 tahun Slank berkarya.
Di tengah keceriaan dan gemuruh konser, tiba-tiba suara hening. Sebuah layar raksasa di panggung konser muncul gambar Presiden Joko Widodo. Mengenakan kemeja putih, Jokowi menyapa puluhan ribu Slankers.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh… Kita semua tentu sangat berduka atas kejadian tsunami yang melanda Selat Sunda, khususnya Pandeglang dan Banten Selatan,” kata Jokowi menyapa Slankers dalam siaran pers sekretariat Presiden yang diterima Terakota.id. Jokowi melanjutkan dengan mengajak semua para Slankers untuk bergandengan tangan.
“Seperti yang kita lakukan selama ini, mari bergandeng tangan. Mari berdoa untuk korban bencana alam,” Jokowi melanjutkan, “untuk mas Kaka, mas Bim Bim, mas Ridho, mas Ivan, dan Bunda Iffet, teruslah berkarya untuk bangsa ini. Sukses melalui lagu dan liriknya yang selalu mengingatkan kita untuk tetap peduli pada kebaikan dan moralitas bangsa.”
Ia menyampaikan permintaan maaf karena tak bisa hadir dalam konser merayakan 35 tahun Slank berkarya. Sejak Jumat Jokowi tengah melakukan lawatan kerja ke Makassar dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan dan Banggai di Sulawesi Tengah.
“Maaf tidak bisa hadir untuk 35 tahun Slank. Dukungan dan doa saya selalu untuk Slank,” ujar Jokowi mengakiri sapaan.
Stadion Utama Gelora Bung Karno didominasi warna biru, sorot lampu warna-warni menyemarakkan konser. Enam layar raksasa terpasang di atas panggung, ledakan kembang api turut memeriahkan konser. Konser dimulai 20.30 WIB.

“Mari tundukkan kepala sejenak untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Anyer, Banten, dan Lampung Selatan,” ujar Kaka. Suasana hening, Slank dan Slanker menundukkan kepala berdoa untuk korban tsunami di Selat Sunda.
Usai berdoa, Slank menyajikan lagu berjudul solidaritas dari album Slankissme yang diluncurkan 2005. Berlanjut mars Slankers, lagu wajib setiap awal konser Slank. Menyajikan 30 lagu dalam lonser berkonsep perempuan untuk memperingati hari ibu.
Menghadirkan bintang tamu perempuan antara lain Marion Jola, Eva Celia, Aurelie Moeremans, Meilita Kasiman, dan Evelyne Hutagalung. Mereka bergantian mendampingi Kaka bernyanyi di atas panggung. Serta musisi perempuan Rani Ramadhani (perkusi), Sistha Anindya (saxophone), Tiwi Shakuhachi (kibor, akordeon), dan Chistabel Alora (piano) turut berkolaborasi dalam musikalisasi Slank malam itu.
Salah seorang Slanker asal Sukabumi, Mulyadi, hadir dalam konser. Di atas kursi roda ia mengaku bersyukur bisa datang dalam konser yang dia nanti. Dengan keterbatasannya, Mulyadi mengaku setia dan mengidolakan Slank.
“Presiden mengajak berdoa buat korban bencana di Banten, itu baik banget. Istilah Toyib!” kata Mulyadi. Konser diselenggarakan memperingati 35 tahun band yang dibentuk di gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan, 26 Desember 1983.

Jalan, baca dan makan