
Terakota.ID—Di sekeliling sosok besar selalu terbangun mitos, begitu pula pada sosok Chairil Anwar. Mitos yang membuat dirinya seolah tak habis dikupas, melahirkan fakta-fakta atau tafsiran baru. Seperti baitnya yang terkenal: “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Ditulis saat usia 21 tahun, kalimat itu menggelorakan jiwa muda yang tetap terasa getaran emosi dan semangatnya hingga hari ini.
Tapi siapakah Chairil bagi kita hari ini? Apa yang bisa kita panen lagi dari warisan kekayaan intelektual yang ia tinggalkan? Menarik bahwa majalah Intisari, yang bukan diperuntukkan hanya bagi penyair dan peminat sastra, ambil bagian dalam perayaan besar ini, dengan edisi istimewa “100 Tahun Chairil”, dan mengajak kita menginventarisir lagi jawaban-jawaban atas pertanyaan di atas.
Dewan Kesenian Jakarta melalui Komite Sastra Kembali menggelar Diskusi Publik #2 dengan tajuk “100 Tahun Chairil: Tuan Hidup Kembali” bersama:
- Mahandis Yoanata (Pemimpin Redaksi Majalah Intisari)
- FX Domini BB Hera (Sejarawan)
- Ida Fitri Astuti (Peneliti ICRS Yogyakarta dan Kontributor Intisari
Moderator: Hasan Aspahani (Komite Sastra DKJ)
Diskusi Publik #2 Komite Sastra DKJ “100 Tahun Chairil: Tuan Hidup Kembali” akan digelar pada Selasa, 21 Juni 2022, pukul 19.00 WIB, disiarkan langsung di kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta.

Merawat Tradisi Menebar Inspirasi