Difabel Pecinta Alam Meluncurkan Jasa Pemandu Pendakian

Sebanyak 12 difabel berhasil mendaki Gunung Butak ketinggian 2.868 m.dpl. (Foto : LinkSos).
Iklan terakota

Terakota.IDDifabel Pecinta Alam (Difpala) meluncurkan jasa pemandu pendakian dan kemping. Peluncuran dilangsungkan di Gunung Wedon, Lawang, Kabupaten Malang, Ahad 15 Oktober 2023. Bertepatan dengan hari tongkat putih sedunia atau white cane day.

Project Officer Jasa Pemandu Pendakian dan Kamping Difpala, Muhammad Hirza Barizi menjelaskan jasa pemandu merupakan usaha rintisan mengembangkan pemberdayaan ekonomi anggota Difpala. “Bisnis sebagai bentuk pemberdayaan anggota Difpala, sekaligus untuk kampanye inklusi sosial,” katanya dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.

Difpala merupakan unit pemberdayaan masyarakat Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) di bidang pelestarian alam dan lingkungan. Kegiatannya meliputi mendaki gunung, penghijauan, merawat sumber air, pembersihan sampah hingga pelestarian situs cagar budaya.

Hirza tercatat sebagai mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya tengah magang di LINKSOS. Ia berinisiatif mengembangkan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok Difpala. “Difpala beranggotakan penyandang disabilitas dari berbagai ragam, termasuk saya penyandang disabilitas netra,” katanya.

Berkat latihan pendakian, mereka mampu mendaki gunung. Sehingga ia termotivasi mengembangkan kemampuan difabel dalam mendaki gunung. Termasuk kerja tim inklusif yang bisa dikembangkan dalam bisnis jasa pemandu pendakian dan kamping.

“Kami meluncurkan paket jasa pemandu pendakian dan kamping. ersedia paket hiking  seharga Rp 350 ribu untuk peserta lima orang,” katanya. Selain itu, paket kamping seharga Rp 625 ribu. Lokasi pendakian dan kamping tersedia di Gunung Wedon,

Hari Tongkat Putih Sedunia, katanya, merupakan usaha meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengakui peran alat bantu. Seperti tongkat dalam memungkinkan difabel hidup setara dengan masyarakat lainnya.  Peringatan ini menunmbuhkan kemampuan penyandang disabilitas netra dalam beraktivitas.

Difabel Pecinta Alam (Difpala) meluncurkan jasa pemandu pendakian dan kemping di Gunung Wedon, Lawang, Kabupaten Malang, Ahad 15 Oktober 2023. (Foto: Linksos).

Hari tongkat putih, katanya, seharusnya disikapi sebagai panggilan untuk pemangku kepentingan. Jika kecakapan difabel netra dalam mengoperasikan tongkat adalah satu bagian penting dalam aktivitas. Sehingga dibutuhkan dukungan pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi pengguna tongkat.

“Lingkungan yang tersedia sarana, dan kemudahan bagi pengguna tongkat dapat berjalan tanpa takut terjatuh ke selokan, terserempet kendaraan dan bahaya lain,” kata Hirza.

Hirza tengah membuktikan jika keterbatasan sebagian besar terletak dalam pikiran. Bukan keterbatasan fisik semata. Selain pemberdayaan ekonomi, jasa pemandu pendakian dan kamping juga dapat menyebarkan pesan dan kesadaran publik atas hak penyandang disabilitas.

Pendiri Difpala, Ken Kerta menyampaikan mengenai standar keselamatan dan kompetensi tim pemandu jasa pendampingan dan kamping. Difpala merupakan tim inklusif pendaki gunung yang terlatih dan teruji sejak tiga tahun lalu. “Tim terdiri dari penyandang disabilitas dan non disabilitas yang memiliki kemampuan  setara dan saling melengkapi,” ujar Ken Kerta.

Sejak masa pandemi  Covid-19, Difpala konsisten mendaki gunung dan menjaga lingkungan sebulan sekali. Ken Kerta mengungkapkan,  sebagian masyarakat menganggap penyandang disabilitas sebagai orang sakit dan beban lingkungan. Realitasnya, kata Ken, anggota Difpala telah menjelajah gunung di jalur ekstrem. Meliputi Gunung Kawi, Gunung Butak dan Gunung Arjuna.

“Semoga bisnis ini berdampak sosial, bermanfaat dan berkelanjutan,” ujar Ken Kerta.