detik-detik kemerdekaan
Pengibaran bendera merah putih di Pegangsaan Timur 56, Jakarta, 17 Agustus 1945. (IPPHOS/Frans Mendoer).
Iklan terakota

Terakota.id—Kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 65, dijaga tentara Peta dan pemuda. Sejumlah tokoh bangsa juga hadir. Menjelang pukul 10.00 WIB diwarnai ketegangan. Pemuda berjaga-jaga mengantisipasi Jepang karena larangan Nishimura. Khawatir tentara Jepang menduduki kediaman Sukarno. Sementara Bung Karno sakit, berbaring di kamar. Ia dibangunkan pukul 09.30 WIB.

Setelah bersiap-siap, “menunggu Bung Hatta,” kata Bung Karno. Pukul 09.55 WIB Bung Hatta tiba, dan mengetuk kamar Bung Karno. Latief Hendraningrat sebagai anggota Peta tertua menggandeng Bung Karno, diikuti Bung Hatta dan Fatmawati. Fatmawati menyorongkan baki berisi bendera yang dijahit tangan kepada Latief. Segera Latief mengerek bendera di tiang bambu di depan keduaman Sukarno dibantu Suhud.

Setelah Bung Karno menyampaikan pidato singkat sampai teks proklamasi pelantang macet. Belakangan Joeseuf Ronodipuro merekam ulang pidato Bung Karno membaca teks proklamasi pada 1950.

Setelah upacara usai, tentara Jepang datang dan marah. Tapi mereka segera pergi meninggalkan rumah Bung Karno setelah melihat semangat rakyat Indonesia. Upacara singkat dan sederhana dihadiri rakyat dan pemimpin bangsa. Tokoh muda Sukarni dan Chaerul Saleh yang menggebu-gebu meminta Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan justru tak terlihat.

Teks proklamasi dicetak dan diperbanyak. Disebarkan ke berbagai penjuru. Agar proklamasi kemerdekaan Indonesia membahana dan rakyat mengetahui prokalamasi. Kantor berita Domei menerima teks pukul 11.15 WIB, surat kabar Tjahaja Bandung  menerima malam hari. Yogyakarta menerima pukul 12.00 WIB.

Lantas serentak, digelar upacara serupa di Prapatan 10, Jawa Barat dan Yogyakarta. Terdengar pekik Merdeka di berbagai penjuru Kota. Adam Malik mengirim selembar surat pendek berisi naskah proklamasi melalui Syahrudin untuk diserahkan ke Yoeosef Ronodipuro yang bekerja di radio Hoso Kyoku milik militer Jepang (Sekarang Jalan Medan Merdeka Barat 4-5).

Kempetai menjaga ketat radio Hoso Kyoku. Ronodipuro meminta bagian teknik mengubah pengaturan kabel stasiun radio studio siaran dalam negeri tersambung dengan pemancar manca Negara. Pukul 19.00 WIB, Yoesoef Ronodipuro  membacakan proklamasi termasuk dalam bahasa Inggris.  Sehingga radio internasional antara lain BBC London dan Radio Amerika meneruskan naskah proklamasi ke seluruh penjuru dunia.

ramadhan berkah, detik-detik kemerdekaan
Teks Proklamasi Kemerdekaan RI

Aksi Ronodipuro diketahui tentara Kekaisaran Jepang. Seluruh staf Hoso Kyoku yang terlibat dihukum disipliner berupa siksaan fisik. Usai peristiwa itu, Ronodipuro bersama Profesor Abdulrachman Saleh perintis penerbang mendirikan Radio Suara Indonesia Merdeka (The Voice of Free Indonesia).

Bung Karno diminta kembali berpidato di pemancar gelap Profesor Abdulrachman Saleh perintis penerbang di Laboratorium Fisika, Ika Daigaku, Salemba. Pidato proklamasi disaksikan Bung Hatta, Subardjo, dan Iwa Kusumasumartri.