Gapura berhias topeng Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji menyambut para pengunjung. (Terakota/Zainul Arifin).
Iklan terakota

Terakota.id–Dua topeng berukuran raksasa seolah menyambut siapa saja yang datang ke Kampung Topeng Desaku Menanti. Sebuah kampung di sudut Kota Malang, tepatnya di Kelurahan Tlogowaru, Kota Malang, Jawa Timur. Kedua topeng, terdiri dari karakter Panji Asmorobangun, dan Dewi Sekartaji.

Keduanya merupakan karakter dalam seni Topeng Malangan dengan epos Panji. Sebuah seni pertunjukan yang dikenal asli dari Malang. Berwarna hijau dan putih, topeng setinggi 7,5 meter dan lebar 5 meter itu merupakan sebuah penanda sebagai kampung topeng Malang.

Topeng raksasa karakter Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji di Desaku Menanti.
(Terakota/Zainul Arifin).

Lokasi kampung berada di lereng perbukitan. Ratusan topeng berukuran kecil beragam warna dan karakter digantung di pepohonan rindang. Tangga berundak penuh payung melindungi siapapun yang berkunjung naik ke perbukitan. Wahana flying fox, tempat tidur gantung sampai taman bermain menjadi sajian menarik.

Warga Kampung Topeng Malang, Heri Rusdianto menjelaskan kampung tak hanya jadi tempat bermain bagi para pengunjung anak-anak. “Sekaligus bisa belajar membuat dan mewarnai topeng,” katanya.

Setelah berkunjung mau membawa buah tangan? Tak ketinggalan ada Omah Topeng yang menjual aneka jenis cendera mata topeng. Di sini pula pengunjung bisa belajar membuat dan mewarnai topeng. Pengunjung bakal dipandu warga kampung yang telah dilatih seniman Topeng Malangan. Termasuk mengenal tokoh karakter dalam seni Topeng Malangan itu.

Anak-anak kecil warga Kampung Topeng juga belajar Tari Topeng. Pemuda setempat juga memiliki kelompok kesenian. “Prioritas untuk pengunjung kampung ini, belum dijual keluar,” ujar Heri.

Ratusan Topeng Malangan bergelantungan di Desaku Menanti.
(Terakota/Zainul Arifin).

Kesibukan warga setempat terlihat saat akhir pekan. Sebab, saat itulah puncak kunjungan wisatawan. Rombongan pelajar taman kanak-kanak dan sekolah dasar paling sering datang saat hari sekolah. Pengunjung cukup membayar tiket masuk ke taman bermain sebesar Rp 5 ribu dan Rp 20 ribu untuk bermain flying fox.

“Rombongan sekolah, satu tiket bisa dipakai dua siswa sekaligus. Karena ini juga untuk mendidik para pelajar,” ucap Heri.

Kampung Topeng berada di lahan seluas lima ribu meter persegi milik Pemerintah Kota Malang. Kampung ini didirikan pemerintah dari program Desaku Menanti Kementerian Sosial pada 2016 silam. Sebanyak 40 unit rumah dibangun untuk 40 kepala keluarga. Sebagian besar adalah gelandangan. Tapi sampai saat ini hanya 29 unit rumah yang diisi warga.

Sebagian warga pria tiap hari membantu membenahi Kampung Topeng. Sedangkan ibu-ibu membantu memproduksi keripik yang dikelola Dinas Sosial Kota Malang. Ada pula yang berjualan aneka makanan di gerai makanan di dalam Kampung Topeng.

“Pengelolaan kampung tetap di bawah Kementerian Sosial,” ucap Heri.