Terakota.ID–Indonesia menjadi salah satu Negara dengan pengguna internet terbesar di dunia Menurut data We Are Social dan Hootsuite pada 2022, total pengguna internet lebih dari 212 juta pengguna atau 77 persen dari populasi. Indonesia berada di posisi ke empat, Negara dengan populasi terbesar pengguna internet.
Sedangkan GoodStats pada 2023 menempatkan Indonesia sebagai Negara nomor tiga di dunia, dari 10 Negara dengan pengguna jenis media sosial terbanyak. Rata-rata penduduk Indonesia menggunakan beberapa jenis media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, Whatsapp, dan Tiktok.
Pengguna media sosial beragam mulai anak-anak, remaja, dewasa,hingga orang tua. Mereka berselancar di media sosial untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi. Terlalu sering menggunakan media sosial berdampak positif dan negatif, tergantung bagaimana pengguna memanfaatkannya.
Sedangkan survei status literasi digital Indonesia 2022 yang dilakukan Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Katadata Insight Center (KIC) menyebutkan literasi digital masyarakat Indonesia berada pada kategori sedang. Survei dilakukan menggunakan empat pilar, yakni kecakapan digital (digital skills), etika digital (digital ethics), keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital culture).
Skor literasi digital 2022 naik 0,05 poin dari 3,49 menjadi 3,54 poin dibanding 2021. Skor digital skill 3,44 menjadi 3,52, digital ethics 3,53 menjadi 3,68, dan digital safety 3,10 menjadi 3,12. Sementara digital culture mengalami penurunan dari 3,90 menjadi 3,84.
Dampak Negatif Bermedia Sosial
Perundungan siber (Cyberbullying). Cyberbullying terjadi berulang. Tujuannya untuk mengancam, menakuti, dan mempermalukan korban. Data UNICEF pada 2022, mengungkapkan sebanyak 45 persen dari 2.777 anak di Indonesia mengaku pernah menjadi korban Cyberbullying. Dan halodoc, menyebutkan gangguan mental menjadi dampak buruk cyberbullying. Seperti efek emosional, efek mental, dan juga efek perilaku.
Biasanya korban mengalami cyberbullying mulai dari verbal seperti “alay”, “jijik”, “sok cantik”, dan lain sebagainya. Biasanya korban cyberbullying akan terpengaruh, hingga menyebabkan gangguan mental. Mulai takut atas gangguan orang, merasa tidak tenang hidupnya, tidak bisa konsentrasi belajar dan bekerja.
Gangguan Tidur. Gangguan waktu tidur terjadi karena sangat asyik bermain gawai atau media sosial hingga melupakan waktu tidur. Padahal menggunakan media sosial sebelum tidur tidak baik untuk kesehatan mata, karena cahaya biru dari layar gawai mengganggu kualitas tidur.
Gangguan Kesehatan Mental. Beberapa penelitian menghubungkan penggunaan media sosial secara berlebihan dengan masalah kesehatan mental. Seperti kecemasan, depresi, dan penurunan tingkat kebahagiaan. Rekam jejak digital yang ditinggalkan di media sosial akan berdampak terhadap perilaku warganet.
Jika meninggalkan komentar buruk di media sosial, selain cepat menyebar juga berdampak terhadap kesehatan mental. Semakin sering bermedia sosial, dan sering berkomentar buruk, akan meninggalkan jejak negatif yang bisa mengganggu hubungan sosial dan tekanan mental.
Ketergantungan. Penggunaan media sosial yang berlebih akan membuat kita semakin bergantung pada gawai. Sekaligus mengganggu produktivitas, pekerjaan, dan juga interaksi sosial di dunia nyata. Sedangkan, bagi remaja dapat mengembangkan ketergantungan pada media social. Menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya dan mengabaikan aktivitas di dunia nyata.
Dampak Positif Bermedia Sosial
Tak selamanya bermedia sosial memberi dampak negatif, bermedia sosial bagi kalangan remaja juga memberikan dampak positif.
Koneksi sosial. Bermedia sosial bisa menghubungkan yang jauh agar bisa menjadi dekat. Lantaran hanya dalam hitungan detik pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara langsung. Serta dapat menambah relasi pertemanan melalui media sosial, seperti melalui aplikasi games ataupun people nearby.
Pendidikan dan Informasi. Remaja dapat menggunakan media sosial untuk mendapatkan akses ke informasi pendidikan dan pembelajaran. Ada kelompok atau akun yang menyediakan materi edukatif dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Seperti dalam YouTube banyak sekali tutorial belajar materi yang kurang dipahami.
Seperti Ruangguru yang menyediakan berbagai materi pelajaran yang khusus disediakan untuk pelajar. Mulai pelajar sekolah dasar, menengah, maupun mahasiswa.
Kreativitas dan Ekspresi Diri. Melalui Media sosial dapat memberikan wadah, khusunya untuk kalangan remaja dalam mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai konten. Seperti foto, video, dan tulisan. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan outlet untuk mengekspresikan diri.
Pentingnya Remaja Bermedia Sosial
Penting bagi kalangan remaja untuk meningkatkan rasa kepedulian, mengedepankan kesehatan mental, dan juga mengatur tata kata. Pemerintah dan perusahaan teknologi pun juga harus menerapkan peran dalam melindungi data pribadi masyarakat. Sekaligus mengatasi berbagai penyalahgunaan media sosial demi melindungi masyarakat.
Sedangkan penggunaan media sosial juga harus menjaga keseimbangan hidup antara dunia maya dan dunia nyata. Media sosial yang memiliki konektivitas global, berbagi informasi, juga dapat mempengaruhi budaya secara signifikan.
Namun, warganet tidak boleh mengabaikan dampak buruk penggunaan media sosial. Sehingga penting pendidikan lietrasi digital untuk penggunaan media sosial yang sehat dan meminimalisir dampak buruk media sosial.
*Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
**Pembaca Terakota.id bisa mengirim tulisan reportase, artikel, foto atau video tentang seni, budaya, sejarah dan perjalanan ke email: redaksi@terakota.id. Tulisan yang menarik akan diterbitkan di kanal terasiana.
Merawat Tradisi Menebar Inspirasi