
Terakota.id—Christabel Annora menciptakan Original Soundtrack (OST) film pendek berjudul Merangkul Jarak. Musisi muda berbakat ini membuat OST Merangkul Jarak merupakan bentuk karya kolaboratif sineas dan musisi.
Christabel merespon cerita di dalam film dan merangkum beragam spektrum emosi dalam karya lagu dengan judul yang sama. Mengisahkan perjalanan setiap manusia dalam menempuh beragam kemungkinan yang hadir dalam proses bertumbuh.
“Kembalinya beragam perasaan, hasrat tentang mimpi dan harapan pada diri sendiri adalah sebuah fase repetisi yang selalu menjadi konsekuensi setiap individu dalam mewujudkan angan dan keinginan,” kata Christabel Annora dalam siaran pers yang diterima Terakota.id.
Merangkul Jarak, katanya, merupakan project yang dibuat oleh jiwa-jiwa yang bertumbuh dan menyadari bahwa perjalanan panjang pertemanan ini perlu dirayakan dalam sebuah karya. Karya yang disiapkan secara proposional. Dari awal pengembangan sejak Desember 2019, Merangkul Jarak menempuh beragam proses pengembangan karya dalam bentuk kolektif.
“Inisiatif kolaborator yang terlibat melahirkan beragam karya dalam medium musik dan visual,” ujarnya. Karya humanis ini akan diunggah secara serentak pada 18 Januari 2020 di Spotify, Apple Music, Deezer, Tiktok & Platform digital lainnya.
Sutradara film Merangkul Jarak, Gerry Fairus menjelaskan jika film ini merupakan proses bertumbuh dewasa dan kepercayaan akan apa yang dia yakini. Ternyata, bertumbuh dewasa menimbulkan banyak jarak. Jarak terhadap mimpi yang begitu dekat namun jauh pada saat yang bersamaan.
“Jarak dari dari kebahagiaan yang kadang sulit kita definisikan. Jarak dari jalinan perasaan cinta yang sulit kita ungkapkan,” ujarnya.
Seiring bertumbuh dewasa, ujarnya, akan semakin paham bahwa banyak jalan menuju apa yang akan digapai. Banyak orang yang punya tujuan serupa, dan kita bisa bersama-sama mencapainya. “Kita jadi makin paham bahwa hidup itu banyak rintangannya dan kita harus bisa memahami setiap jeda yang ada di dalamnya,” ujarnya.
Ternyata, mengupayakan apa yang diyakini bukan bertujuan menjadi siapa-siapa, melainkan tentang proses menemukan diri sendiri.
Gerry Fairus Merupakan sineas yang mengawali karir dari komunitas. Alumni Asean ROK Film Leaders Incubator 2017 dan Bucheon Fanntatic Filmmaker Lab 2018 ini memiliki pengalaman sebagai sinematografer di berbagai film pendek dan musik video. Kini ia merambah sebagai sutradara.
Baginya film adalah medium yang begitu personal dan mampu menyentuh alam bawah sadar penonton. Menjadi sutradara, ia percaya bisa lebih leluasa bercerita sepersonal mungkin dengan pendekatan dan bentuk yang paling ideal.
Merangkul jarak merupakan film pendek kedua yang ia sutradarai. Dirilis ekslusif di cinecrib sebagai pilot dan prototype dari film-film yang akan ia sutradarai selanjutnya. Diperankan Jourdy Pranata, Agnes Naomi, Randi Fajrian dan Gista Sofia.
Film ini mengisahkan Randi, seorang filmmaker independen asal Bandung. Ia merasa resah dan kesepian pada malam tahun baru. Berbagai kegelisahan menumpuk di kepalanya. Berbagai mimpi yang belum tercapai, target yang tak kunjung terlaksana, hingga hubungan percintaan yang tak pernah mulus.
Untuk mencurahkan segala kegelisahannya, ia terkoneksi jara jauh dengan sahabatnya Gista. Sahabat sejak kuliah sekaligus sesama filmmaker yang tinggal di Jakarta. Obrolan malam itu berakhir pada pertanyaan apakah Randi dan Gista akan melanjutkan mimpi mereka yang tertunda.
Penulis naskah Asmi Nurais menulis film pendek sejak 2013. Film karyanya ditayangkan di berbagai festival, di antaranya Jogja Netpac Asian Film Festival, International Children Film Festival Bangladesh, dan Festival Film Pendek Kompas TV. Sempat mengikuti inkubasi penulisan skenario bersama Pusbangfilm dan workshop penulisan skenario anak bersama Bekraf & Wahana Kreator Nusantara.
Sedangkan Produser Melati Noer Fajri. Seorang creative produser yang mendirikan Anak Singa Studio sejak 2012. Studio independen yang berfokus pada creative research, story development & distribution design. Bersama Tumbuh Sinema Rakyat dan VIU Indonesia, Melati memproduseri 33 film pendek dengan 33 Kelompok produksi kolektif. Dalam dua musim program VIU SHORTS di 33 kota produktif di Indonesia.

Jalan, baca dan makan