BRUIN: Waduk Gajah Mungkur  Dipenuhi Sampah Plastik

Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) menemukan sampah plastik bekas makanan dan minuman bertebaran di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah saat kemarau, air di waduk Gajah Mungkur menyusut. (Foto: BRUIN).
Iklan terakota

Terakota.ID-Komunitas BRUIN (Badan Riset Urusan Sungai Nusantara) menemukan sampah plastik bekas makanan dan minuman bertebaran di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. Saat kemarau, air di waduk Gajah Mungkur menyusut. Sehingga terhampar rumput hijau di tepi waduk Gajah Mungkur. Sayangnya, padang rumput dipenuhi sampah plastik.

“Fenomena sampah plastik bekas makanan dan minuman, kemungkinan sengaja dibuang para pengunjung wisata ,” kata, Koordinator program sensus sampah plastik dan divisi litigasi BRUIN, Muhammad kholid Basyaiban dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.

Fenomena ini ditemukan dalam kegiatan riset dan sensus sampah plastik yang dilakukan BRUIN sejak setahun terakhir. Sensus sampah dilakukan di dua lokasi. Lokasi pertama berada di dalam kawasan waduk, lokasi kedua sekitar empat kilometer sebelah barat waduk dan sebagian kawasan budidaya ikan tawar.

Semakin banyak pengunjung dan menjamur pedagang kaki lima di waduk Gajah Mungkur, tak dibarengi kesadaran pengunjung wisata untuk menjaga kebersihan. “Diperparah minimnya fasilitas pengumpulan sampah di kawasan wisata,” katanya.

Dalam sensus sampah plastik, ditemukan sampah plastik kemasan yang tertanam di dasar waduk. Sampah plastik yang terkubur dan tertanam di dasar waduk, diduga berasal dari sampah domestik yang permukimannya ditenggelamkan.  “Sampah kemasan plastik diduga sisa-sisa sampah domestik warga yang kampungnya ditenggelamkan,” kata Kholid.

 

Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) menemukan sampah plastik bekas makanan dan minuman bertebaran di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah saat kemarau, air di waduk Gajah Mungkur menyusut. (Foto: BRUIN).

Sejumlah sampel sampah plastik dikumpulkan dari dua lokasi di kawasan waduk Gajah Mungkur. Total sampah yang dikumpulkan berjumlah 450 biji. Pengambilan sampah menggunakan metode transek, mengumpulkan sampah dari kedua lokasi.

BRUIN menuntut produsen makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, untuk berbertanggungjawab atas sampah produk yang dihasilkan. Dalam sensus sampah atau brand audit kawasan wisata waduk Gajah Mungkur, tim BRUIN mengidentifikasi asal muasal sampah, karakteristik sampah dan mengkompilasi data atas temuan sampah.

BRUIN mendata sebanyak 11 top polluter pencemar plastik di kawasan waduk. Sampah plastik didominasi sampah jenis makanan dan minuman dari perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) dan unbrand.  Sampah plastik terbanyak ditemukan kemasan produk Indofood, kedua Santos Jaya Abadi, Unbrand atau tanpa merek, disusul Wings Food dan Danone.

Data brand audit atau sensus sampah waduk Gajah Mungkur Wonogiri 2023. (Foto: BRUIN).

Komunitas BRUIN selanjutnya akan meneliti sampah plastik yang mencemari kawasan Indonesia Timur dan dalam waktu dekat. BRUIN melakukan kegiatan sensus sampah plastik di sungai dengan menggunakan metode Trashboom. Semakin banyak tim BRUIN melakukan sensus sampah plastrik, semakin bertambah  data temuan sampah plastik yang mencemari lingkungan. Khususnya lingkungan perairan sungai.

Salah seorang penduduk setempat Giyono, 30 tahun mengaku pembangunan waduk Gajah Mungkur mengorbankan ruang hidup warga setempat. Waduk, katanya, dulu pemukiman warga yang sengaja ditenggelamkan. Warga mengikuti program bedol desa bertransmigrasi ke Kalimantan. “Sebagian berpindah ke lokasi yang berjarak sekitar dua kilometer sebelah barat waduk,” katanya.