BRUIN Sensus Sampah Plastik Mangrove Wonorejo Surabaya

Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) bersama Komunitas Trash Control Community melakukan sensus sampah plastik atau brand audit di Kawasan Ekowisata Mangrove dan pantai Wonorejo Surabaya. (Foto: BRUIN).
Iklan terakota

Terakota.IDKomunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) bersama Komunitas Trash Control Community melakukan sensus sampah plastik atau brand audit di kawasan ekowisata mangrove dan pantai Wonorejo Surabaya. Sensus dilangsungkan bersama13 relawan komunitas pada Ahad, 15 Oktober 2023.

Sensus sampah plastik diawali dengan menyusuri muara kali Surabaya dengan perahu sembari melakukan sensus sampah plastik dengan metode catching atau penangkapan sampah plastik di badan air. Lantas dilakukan drafting atau pencatatan secara manual. Tim sensus melanjutkan berjalan masuk di tengah kawasan mangrove dan pantai mangrove Wonorejo.

“Sensus plastik juga menggunakan metode barcode scanning atau deteksi kode batang, menggunakan barcode reader yang terkoneksi dengan laptop,” kata Koordinator program dan Litigasi BRUIN, Muhammad Kholid Basyaiban dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.

Tim membuat transek berukuran panjang dua meter dan lebar dua meter dan mengambil sampah yang masuk di dalam transek tersebut. Total sebanyak 550 buah yang terkumpul dari transek tersebut.

Hasil sensus sampah plastik di kawasan wisata Mangrove Wonorejo Surabaya menunjukkan lima top polluter. Peringkat pertama plastik unbrand, kedua produsen wings food, ketiga unilever, keempat PT Santos Jaya Abadi, dan kelima Indofood.

Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) bersama Komunitas Trash Control Community melakukan sensus sampah plastik atau brand audit di Kawasan Ekowisata Mangrove dan pantai Wonorejo Surabaya. (Foto: BRUIN).

Barcode scanning yang dikembangkan BRUIN telah mengumpulkan 10 ribu lebih data base. Berisi data sampah plastik unbrand, sampah plastik kemasan sachet single layer maupun multilayer dari produsen Fast Moving Consumer Good (FMCG) atau perusahaan yang bergerak di bidang produk konsumen. Juga sampah popok sekali pakai, sampah botol plastik dan sebagainya.

Data dikumpulkan selama setahun lebih dari brand audit sebelumnya. Data bersifat rahasia sebagai pedoman melakukan brand audit dengan metode barcode scanning. “Metode ini selain lebih akurat, kegiatan brand audit juga bisa lebih cepat dan mudah,” kata Koordinator riset BRUIN, Alaika Rahmatulloh.

Sensus sampah plastik merupakan salah satu rangkaian kegiatan brand audit secara konsisten yang dilakukan BRUIN sejak 2022.  BRUIN berkomitmen melakukan kegiatan brand audit secara konsisten dengan menyasar titik timbulan sampah di wilayah Indonesia. Sensus sampah plastik telah dilakukan di 30 titik.

BRUIN akan mendata dan mengkompilasi data brand audit hingga akhir Desember 2023. Hasil sensus sampah plastik, akan disampaikan dalam seminar dan kajian ilmiah. Diumumkan pula produsen yang paling banyak mencemari lingkungan dan perairan di Indonesia.

Sensus sampah merupakan salah satu cara untuk mengetahui jenis sampah, karakteristik sampah, berdasarkan merek kemasan dan asal produsen. Tujuannya untuk advokasi dan menuntut pertanggung jawaban Extended Producer Responbility (EPR) kepada produsen. Lantaran sampah tercecer dan bocor mencemari lingkungan.

 

“Produsen harus melakukan langkah pengurangan atau mendesain ulang kemasan yang ramah lingkungan,” ujarnya. Langkah tersebut, merupakan kewajiban produsen yang harus dipatuhi dalam pengelolaan sampah dan peta jalan pengurangan sampah.

BRUIN berharap pemerintah dan masyarakat saling mendukung dan bekerjasama untuk komitmen mengurangi plastik sekali pakai. Brand audit  juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, pemerintah dan produsen untuk lebih menjaga dan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan. Sesuai regulasi yang berlaku.

Sumber : Data Brand Audit BRUIN Mangrove Wonorejo Surabaya 2023.

“Masyarakat harus sadar dan tidak membuang sampah ke sungai yang mengalir sampai muara. Akhirnya berpotensi menjadi mikroplastik yang merusak ekosistem dan biota air,” kata Founder Trash Control Community UINSA Surabaya yang juga Duta Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Ziadatur Risqiyah.

Selain itu, Ziadatur yang juga mahasiswi S-2 Biologi Institut Tekhnologi Sepuluh November Surabaya (ITS) berharap pemerintah tegas memebri sanksi kepada pelaku pembuang sampah sembarangan di sungai. Serta menyusun langkah dan solusi yang tepat terhadap masalah sampah di muara/ estuary.

“Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap sampah kemasan yang diproduksi. Serta membuat kemasan yang lebih ramah lingkungan,” katanya. Mulai dengan mendesain ulang kemasan yang ramah lingkungan dan memanfaatkan metode atau inovasi bioteknologi industri.

Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) bersama Komunitas Trash Control Community melakukan sensus sampah plastik atau brand audit di Kawasan Ekowisata Mangrove dan pantai Wonorejo Surabaya. (Foto: BRUIN).