BPCB Jawa Timur Teliti Situs Umbulan Ngenep

Foto : Tangkapan layar Youtube BPCB Jawa Timur
Iklan terakota

Terakota.id—Tim arkeolog dari Balai Penyelamatan Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur meneliti temuan situs Umbulan Ngenep, di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Proses ekskavasi terakam dalam dokumentasi yang diunggah BPCB Jawa Timur di kanal Youtube pada 2 November 2020. Video berdurasi 19 menit 53 detik ini telah ditonton 1.591 penonton.

“Kajian Penyelamatan Situs Umbulan Ngenep dilaksanakan untuk mengidentifikasi temuan struktur kuno yang tersingkap saat proses pembangunan sebuah kompleks perumahan/properti swasta. Struktur bata kuno yang diduga sebagai Cagar Budaya, berada pada topografi tanah yang cekung dan berlereng. Pada dasar cekungan terdapat sebuah sumber mata air yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Umbulan Ngenep. Pada bagian dasar kolam sumber mata air, ditemukan fragmen dan struktur bata kuno yang diduga terkait/terkonteks dengn temuan struktur bata yang berada pada lereng sebelah barat dari sumber mata air Umbulan Ngenep,” tulis BPCB Jawa Timur.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Muhammad Ichwan yang memimpin ekskavasi menjelaskan kajian ground check arkeologis terhadap temuan situs menindaklanjuti surat dari komunitas Jelajah Jejak Malang dan Pemerintah Desa Ngenep. Tim turun untuk mengecek peninggalan apakah memenuhi kriteria cagar budaya sesuai Undang Undang Cagar budaya. “Ekskavasi arkeologis untuk penyelamatan situs,” katanya.

Ekskavasi diawali dengan pembuatan layout dan menggunakan grid sistem. Setiap kotak berukuran empat meter persegi, untuk penentuan strategi penggalian dan dokumentasi. Pengupasan tanah, katanya, menggunakan sistem lot,  setiap perubahan level pengupasan berdasar gejala tanah, maupun temuan arkeologis.

Dilanjutkan dengan deskripsi objek, pemetaan objek, penggambaran objek, dokumentasi dan penandaan objek. Hasilnya, diperoleh data berupa struktur bata kuno yang membujur arah utara-selatan sepanjang delapan meter.  Ketinggian struktur antara 30 centimeter sampai 40 centimeter. Tersusun dua sampai empat lapis batu bata.

“Komponen dari struktur ini adalah bata tebal 6 sampai 7 centiemeter, lebar 20 sampai 22 centimeter. Sedangkan panjang belum diketahui, belum ditemukan bata yang utuh. Sistem pemasangan menggunakan spesi,” katanya.

Selain bata kuno, juga ditemuan tatanan batu kali di ujung selatan. Tapi struktur bata kuno tak berlanjut ke utara. Tampak stuktur batu bata kuno tersebut terputus. Juga temuan benda lepas berupa fragmentaris gerabah, fragmen miniatur candi, dan pecahan tulang.

“Topografis lokasi tanah berlereng dan berupa cekungan,” ujarnya. Di bagian bawah sturtur ada sumber air yang disebut Umbulan Ngenep. Di dalam sumber air ditemukan fragmen bata kuno, dan strukutur bata yang memanjang ke arah utara sepanjang 230 centimeter, dengan lebar 20 centimeter.

Batu dakon dan batu gores peninggalan masa megalitik ditemukan di Umbul Ngenep. (Terakota/Eko Widianto).

Ditemukan juga lumpang batu, dan fragmen gerabah dan keramik hasil pengumpulan warga. Di sekitar sumber Umbulan Ngenep juga ditemukan batu andesit berupa batu asah atau batu gores, dan lumpang batu.  Batu gores dan lumpang ditemukan warga di sekitar situs Umbulan Ngenep. Lantas batu andesit dikumpulkan dan ditempatkan di timur Umbulan Ngenep.

“Berfungsi sebagai batu asah untuk mengasah senjata tajam dengan cara menggoreskan. Aktivitas berulang kali sehingga meninggalkan bentuk berlubang,” ujar Ichwan.

Serta ditemukan struktur batu padas, batu bata, struktur bata di dalam umbul.  Juga ada arung kuno di dekat sumber Umbulan Ngenep.

Foto : Tangkapan layar Youtube BPCB Jawa Timur

Kepala Desa Ngenep Suwardi mengaku penelitian tim BPCB Jawa Timur dibutuhkan untuk menentukan temuan benda purbakala. Kedepan, katanya, diharapkan bisa menjadi potensi wisata desa.  “Situs diduga peninggalan Singhasari,” katanya.

Jika temuan benda cagar budaya ini luas, ujarnya, maka sebagian lokasi perumahan tak bisa dibangun perumahan.. “Sekitar 50 meter, menunggu keputusan BPCB Jawa Timur,” katanya.