Bimo Petrus, Dua Dasawarsa Tanpa Kejelasan

Iklan terakota

“Dua puluh tahun sudah kami kehilangan anak laki-laki tercinta kami. Anak kami Petrus Bima Anugrah  hilang sejak Maret 1998, dan hingga saat ini belum di ketahui keberadaan nasibnya. Menunggu dalam ketidakpastian selama puluhan tahun menjadi siksaan  batin yang terus menerus bagi kami. Kami mencoba untuk selalu sabar dan ikhlas serta menyerahkan semuanya pada Tuhan . Kami masih meyakini bahwa anak kami Bimo masih ada ”, tutur Dionysius Oetomo Rahardjo ayah Bimo Petrus aktivis mahasiswa yang hilang pada masa pergerakan reformasi 1998.

Oetomo Rahardjo masih menyimpan rapi dokumentasi perkembangan kasus hilangnya aktivis pro demokrasi sejak 20 tahun silam. Dia sengaja menyimpan dokumentasi  tersebut untuk mengingat hilangnya anak keduanya, Petrus Bima Anugrah alias Bimo Petrus. Kedua orang tua Bimo hingga kini masih menunggu kepulangan anaknya.  Bimo Petrus pernah berjanji  pada keluarga  bahwa ia akan pulang pada perayaan hari paskah. Namun, hingga kini keberadaanya tanpa kejelasan.

Bimo Petrus Berasal dari Malang. Bimo adalah  Mahasiswa Unair angkatan 90an yang kemudian berpindah ke STF Driyakara. Ia memilih keluar dari UNAIR dan menjadi aktivis di Jakarta untuk tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi dan Partai Rakyat Demokratik (PRD).  Bimo Petrus  dinyatakan hilang pada pertengahan Maret 1998. Sejak saat itu Oetomo Rahardjo bersama sang istri  Genoneva Misiatini telah berupaya mencari anaknya  bersama Ikatan Orang Hilang (IKOHI) tapi hingga saat ini belum menemukan titik terang atas keberadaan putranya.

Hingga saat ini , secara hukum atau secara formal saya  mencari keadilan di negeri ini belum mendapat jawaban sama sekali. Akhirnya saya mencoba mencari jawaban melalui pencarian alternatif. Beberapa kali saya minta tolong orang pintar atau paranormal, dan belum seorangpun yang menyatakan bahwa Bimo tidak ada atau sudah mati”, tegas Tomo.

Tomo masih berharap pemerintah mengungkap dan menuntaskan kasus penghilangan paksa 13 aktivis 1998, termasuk putranya. Namun apapun hasilnya dia mengaku ikhlas dan menyerahkan semua pada Tuhan.  

Foto & naskah : Aris Hidayat