Berbagai Mitos Seputar Popok Bayi yang Patut Diungkap Kebenarannya

Ilustrasi. (Foto: https://merries.co.id).
Iklan terakota

Terakota.id–Apa yang terbayang di benakmu saat mendengar kata “popok bayi”?

Popok adalah salah satu perlengkapan yang wajib ada untuk menunjang kenyamanan bayi. Saat ini, banyak sekali jenis popok sekali pakai yang beredar di pasaran sehingga kamu leluasa memilih sesuai kebutuhan. Sayangnya, masih banyak pula mitos seputar popok bayi yang ternyata keliru tetapi dipercaya sebagian besar masyarakat.

Duh, semoga kamu bukan termasuk orang yang percaya dengan mitos-mitos tersebut, ya. Sekarang, mari simak ulasan seputar mitos popok bayi serta kebenaran di balik mitos-mitos tersebut supaya wawasanmu sebagai orang tua semakin bertambah.

Menggunakan Popok Sekali Pakai Menyebabkan Ruam Popok

Mitos yang satu ini memang sangat familiar di kalangan masyarakat tanah air. Tak mengherankan jika sebagian masyarakat yang masih menganut pola pengasuhan konvensional cenderung menghindari popok sekali pakai. Padahal, penggunaan popok sekali pakai tidak menyebabkan ruam popok. Masalah ruam popok rentan muncul jika si kulit si kecil terlalu lama terkontaminasi urine dan feses atau terlalu lama menggunakan popok sehingga sirkulasi udara kulit jadi terganggu. Jadi, penggunaan popok sekali pakai tak akan menyebabkan ruam popok jika kamu menggantinya setiap 2 hingga 3 jam sekali serta menjaga kebersihan kulit si kecil secara telaten.

Menaburkan Bedak Bayi saat Memakaikan Popok

Tak sedikit orang tua menaburkan bedak bayi pada bokong si kecil ketika sedang memakaikan popok. Ternyata kebiasaan ini justru dapat berdampak buruk bagi kulit bayi karena bedak malah mengganggu sirkulasi udara pada kulit. American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan penggunaan bedak bayi sama sekali ketika si kecil memakai popok. Sebagai gantinya, kamu bisa mengoleskan krim anti ruam yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi.

Menunda Penggantian Popok yang Tidak Bocor

Banyak orang beranggapan kalau popok yang tidak bocor tidak perlu diganti karena popok tersebut masih bisa digunakan terus. Anggapan ini jelas sangat keliru. Meskipun popok tidak bocor, kamu tetap harus mengganti popok setiap 2 hingga 3 jam sekali supaya kulit bayi tidak bersentuhan dengan urine dan feses dalam waktu lama. Membiarkan bayi menggunakan popok selama berjam-jam rentan memicu ruam popok yang membuat si kecil merasa tidak nyaman.

Memakai Popok Membuat Anak Sulit Berjalan

Sebuah penelitian kesehatan mengungkapkan bahwa memakai popok memang membuat anak sulit berjalan karena ada gangguan yang terdapat di antara kedua kaki. Namun, hal ini tidak membuat penggunaan popok harus sepenuhnya dihindari. Kamu bisa menyiasatinya dengan mengurangi intensitas penggunaan popok untuk bayi berusia 9 bulan ke atas. Dengan demikian, si kecil jadi lebih leluasa bergerak tanpa terganggu oleh popok yang tebal dan berat. Di samping itu, kamu juga bisa memilih produk popok celana sekali pakai supaya proses pemasangannya lebih praktis dan membuat buah hati merasa nyaman.

Kini, Makuku Air Diapers New Generations hadir sebagai solusi terbaik untuk kebutuhan si kecil. Makuku merupakan produk popok asal Jepang yang menggunakan bahan inti Super Absorbent Polymers (SAP) yang mengikat air lebih stabil, menyerap air lebih cepat, dan menampung air lebih banyak. Popok Makuku juga terasa sangat tipis karena ketebalannya hanya berkisar di angka 1,6 mm sehingga membuat kaki bayi lebih nyaman. Permukaan popok ini ekstra kering karena bisa menyerap air secara cepat dan ampuh mengurangi risiko ruam popok.

Menggunakan Popok Mempengaruhi Bentuk Kaki Bayi

Hingga saat ini masih banyak orang percaya bahwa menggunakan popok bisa mempengaruhi bentuk kaki bayi menjadi seperti huruf O. Anggapan ini tentu tidak benar karena sekarang popok dibuat dengan teknologi canggih sehingga teksturnya tidak terlalu tebal dan tidak mempengaruhi bentuk kaki bayi. Kaki bayi yang menyerupai huruf O memang wajar, termasuk ketika sedang belajar berjalan. Biasanya bentuk kaki tersebut akan mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia bayi. Beberapa gejala kaki bentuk O yang patut diwaspadai adalah bila bentuknya semakin parah seiring berjalannya waktu, terjadi kelainan panjang tungkai, dan disertai rasa nyeri.

Membangunkan Bayi untuk Ganti Popok Itu Wajib

Intensitas penggantian popok memang sebaiknya dilakukan setiap 2 hingga 3 jam sekali. Namun, bukan berarti kamu harus membangunkan bayi yang sedang tidur untuk ganti popok. Ketentuan ini bisa dilonggarkan asalkan kamu sudah memakaikan popok bersih sebelum bayi tidur. Jadi, kamu tak perlu membangunkan bayi hanya untuk ganti popok, terutama jika kamu memilih popok dengan daya tampung besar. Proses penggantian popok dapat dilakukan bila bayi terbangun karena lapar dan ingin minum susu.

Membuang Popok ke Sungai Membuat Bayi Merasa Sejuk

Anggapan ini jelas sangat keliru dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Cara membuang popok sama sekali tidak berpengaruh pada kondisi kesehatan bayi. Sebaliknya, membuang popok ke sungai justru berisiko mencemari lingkungan karena bahan popok sulit terurai.

Sebaiknya popok dibersihkan dengan air mengalir dan dikemas dengan plastik sebelum dibuang ke tempat sampah. Jika memungkinkan, kamu juga dapat memisahkan gel yang terdapat dalam popok lalu memanfaatkannya sebagai media tanam. Sisa popok yang sudah tidak mengandung gel bisa dibakar supaya lebih cepat terurai dan tidak mengotori lingkungan.

Jangan sampai kamu terpengaruh mitos-mitos keliru seputar penggunaan popok bayi, ya. Jadilah orang tua modern yang cerdas dalam mendukung tumbuh kembang buah hati. Yuk, pilih popok berkualitas supaya si kecil merasa nyaman setiap hari.