
Terakota.id–Puluhan anak muda berkumpul di pusat perbelanjaan Sarinah Kota Malang Sabtu pagi, 8 Desember 2018. Mereka tengah antre untuk mengambil selembar kertas berisi petunjuk menebak bangunan cagar budaya di Kota Malang. Sebanyak 22 tim, setiap tim berjumlah tiga orang mengikuti Heritage Fun Race.
Peserta mencari bangunan cagar budaya sesuai petunjuk yang disediakan panitia. Sejumlah bangunan cagar budaya berdiri di sekitar Alun-alun Kota Malang. Meiputi toko Oen, gereja kayutangan, GPIB Imanueal, dan Hotel Pelangi. Malang Greget Heritage Fun Race diselenggarakan relawan cagar budaya.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaraan dan kecintaan anak muda atas bangunan cagar budaya,” kata ketua panitia Ratna Arya dalam siaran pers yang diterima Terakota.id.
Para peserta memiliki kesempatan selama 60 menit untuk mencari benda cagar budaya yang dimaksud. Mereka teliti memperhatikan setiap petunjuk. Bahkan ada peserta yang salah menebak dan tersesat di bangunan lain.
Peserta terdiri dari mahasiswa, keluarga, dan komunitas. Komunitas yang mengikuti acara ini antara lain putra putri batik, komunitas pelangi Nusantara, komunitas sahitya IKIP Budi Utomo, dan kelompok sadar wisata kampoeng heritage Kajoetangan.

“Ada peserta dari Singapura,” kata Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang Agung H.Buana .
Peserta antusias mengikuti Heritage Fun Race. Salah seorang Yanti peserta mengaku menikmati even yang bertujuan menumbuhkan kecintaan dan menjaga bangunan cagar budaya ini. Ibu pegiat kerajinan kain perca ini bertanya ke sejumlah orang di sekitar Alun-alun. Termasuk bertanya kea bang becak yang mangkal di sana.
“Saya sangat menikmati. Belajar sejarah sembari berolahraga,” katanya. Ia mengaku baru mengetahui jika Kota Malang memiliki beragam bangunan lawas. Memiliki nilai dan makna sejarah. Bahkan sebagian merupakan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai seni tinggi.
Usai Malang Greget Heritage Fun Race dilanjurkan Heritage Photography Competition. Kompetisi foto dengan obyek bangunan dan kawasan cagar budaya di Kota Malang. Meliputi unsur seni, budaya, dan human interest.
Kegiatan ini diselenggarakan para relawan setelah mendata dan melaporkan bangunan cagar budaya di Kota Malang. Pemerintah Kota Malang bakal menetapkan 32 bangunan cagar budaya.

Jalan, baca dan makan