
Terakota.id– Kota tumbuh beriringan dengan munculnya kedai-kedai kopi. Tak ada sudut kota yang jeda dari aroma kopi. Di taman kota, di seputaran alun-alun, bahkan di pom bensin kini banyak ditemui kedai kopi. Kopi pun menjelma primadona.
Kedai kopi Kalimetro, beralamat di Jl. Joyosuko Metro 42 A Kota Malang, rutin menggelar literasi kopi. Apa yang mereka obrolkan dan diskusikan tidak hanya berkutat di hilir; soal penyajian atau penyeduhan misalnya. Tapi juga persoalan di hulu. Yaitu berkaitan dengan kondisi petani; bagaimana petani merawat tanaman kopi, bagaimana biji-biji kopi dipetik, dan bagaimana posisi petani di saat kopi menjadi primadono seperti sekarang ini.
Mereka menyebut literasi kopi ini dengan Sinau Kopi Ngalam. Dalam Sinau Kopi Ngalam, Kedai Kalimetro akan mempertemukan petani kopi, pengelola kedai, dan konsumen atau penikmat kopi. Harapannya, akan ada tukar pengalaman, tukar ide, tukar rasa, juga keresahan.
Tahun ini mereka akan kembali mengadakan literasi kopi bertajuk “Sinau Kopi II: Merawat Rasa Eling Petani.” Acara ini akan dilangsungkan pada Minggu, 13 Mei 2018. Bertempat di Kedai Kalimetro, mulai pukul 11.00-17.00.
“Acara ini sekaligus menandai setahun kerjasama Kedai Kalimetro bersama petani kopi Jogomulyan. Karena selama ini, ciri khas kami adalah Robusta Jogomulyan. Biji kopi dari petani Jogomulyan yang kami olah dan sajikan ke konsumen,” ucap Fahruroji, Manajer Kalimetroshop.
Sinau Kopi Ngalam II ini akan dihadiri sedikitnya 35 orang. Siapapun boleh mendaftar dan datang. Pendaftaran bisa dapat melalui narahubung acara, Munif (085735340997). Biaya pendaftarannya pun cukup terjangkau, 15rb per orang. Dengan biaya itu peserta akan mendapatkan makan, kopi, dan materi.
Acara akan disi dengan Bincang Kopi oleh Suwaji (Petani Kopi Jogomulyan); Nugroho (Pengelola Kedai Apresio); dan Fahruroji (Manajer Kalimetroshop). Selain itu juga akan ada Workshop Aeropress dari pemilik kedai kopi Layak Minum, Miftakhul Huda, Musik, dan Soft Launching Terakota Tour and Travel.
“Karena kedepannya salah satu destinasi Terakota Tour and Travel adalah daerah-daerah penghasil kopi, terutama Jogomulyan. Travel ini nantinya memfasilitasi siapa saja yang ingin lebih jauh mempelajari, mengenal, dan mengulik kopi. Mereka akan diajak datang ke petani kopi, memetik biji bersama, dan melihat proses pasca panen. Ketika panen raya, minimal peserta akan seharian bersama petani kopi. Bisa juga setelah itu ke pantai,” terang Fahruroji.

Merawat Tradisi Menebar Inspirasi