Penampilan tari kolosal dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya Jawa Timur berjudul Kidung Panji Semirang dalam pembukaan Festival Panji Internasional 2018 di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur 1 Juli 2018. Festival Panji Internasional 2018 akan di gelar di 5 Kabupaten kota di Jawa Timur diantaranya Pasuruan, Malang, Blitar, Tulungagung dan Kediri mulai tanggal 1-5 Juli serta di meriahkan oleh peserta dari Thailand dan Kamboja.
Iklan terakota

Reporter : Givari Jokowali

Terakota.id—Belajar sejarah sering membuat siswa bosan dan mengantuk selama pelajaran.Namun, berbeda dengan siswa SMP Kriten 1 YPK Kota  Malang yang menghadirkan pelajaran sejarah secara menarik dan atraktif. Puluhan anak mengenakan pakaian tempo doeloe, lelaki mengenakan kaos, bercelanan dan berselempang sarung. Sementara siswa perempuan mengenakan kebaya.

Sebelum pelajaran dimulai, para siswa bercanda gurau. Gelak tawa bergema di sekitar sekolah. Aneka jajanan tradisional tersaji, termasuk pala pendem mulai singkong, ubi, jalar, kacang, pisang dan talas.Menikmati penganan atau kudapan yang sudah jarang dicecap lidah anak-anak masa kini.

Mereka terlihat senang dan bergembira belajar sejarah. Para siswa mengikuti workshop “Mengenal Budaya Panji” di SMP Kristen 1 YPK Jalan Kelud, Nomor 14,  Kota Malang, 5 September 2018. Arkeolog Universitas Negeri Malang M. Dwi Cahyono hadir untuk menyampaikan Budaya Panji kepada para siswa. Puluhan siswa duduk bersimpuh beralas tikar. Tekun mereka mendengarkan penjelasan Dwi Cahyono.

“Sebuah tantangan, tak mudah memberikan pemahaman kepada anak-anak jenjang SMP,” kata Dwi Cahyono.

Tak hanya siswa, guru setempat dan para seniman tari dari Kampung Budaya Polowijen juga hadir. Mereka juga menyimak penjelasan Dwi Cahyono. Tujuannya agar mengenal sejarah Budaya Panji yang berkembang di Malang.

“Sekolah berusaha mengenalkan budaya lokal. Seperti Budaya Panji ini,” kata Kepala SMP YPK 1 Malang, Grace Imelda. Jangan sampai, katanya, budaya local justru dikenal dan berkembang di luar. Sementara anak bangsa tak mengenal dan tahu budaya lokal.

Budaya Panji di Sekitar Kita

Dwi menjelaskan, secara umum dalam ilmu toponimi istilah Panji dapat ditemukan di berbagai kondisi. Istilah Panji dapat bersinonim arti dengan kata bendera. Seperti dalam kompetisi olah raga bendera  berbagai Negara tampil. Bendera juga disebut panji.

Panji juga kita temui sebutan sebuah daerah, salah satunya di kawasan Kepanjen Kabupaten Malang . Panji berasal dari kata kaPanjian. Selain itu Panji juga bisa ditemukan di daerah Kabupaten Blitar. Yakni dua kecamatan, yang secara toponimi disebut Kepanjen lor dan Kepanjen kidul.

Arca Panji koleksi Museum Panji. (Terakota/Givari Jokowali).

Kawasan sekitar keraton Sumenep juga ada istilah daerah yang bernama kaPanjin. Juga disebut dengan istilah kepanjen. Sementara di Situbondo ada nama daerah kecamatan Panji. Di sana ada pabrik gula terkenal yang disebut Pabrik Gula Panji.

Istilah Panji juga ditemukan jauh dari Pulau Jawa, tepatnya di Tenggarong Kalimantan Timur. Tenggarong merupakan bekas Kerajaan Kutai, di situ juga ada daerah bernama Kepanjen. Hal ini, katanya,  menandakan bahwa nama Panji dapat ditemui di berbagai daerah.

Istilah Panji juga ditemui dalam penggolongan strata sosial. Di Kerajaan Sumenep, seorang bangsawan memiliki gelar dengan nama depan RP  singkatan dari Raden Panji. Gelar RP digunakan Pulangjiwo yang memperistri Proboretno Putri Kadipaten Malang.

Gelar itu juga dipakai pahlawan Nasional yakni R P Soeroso. Gelar RP menandakan strata sosial yang tinggi,  seorang bangsawan Madura.  Istilah Panji  juga menjadi sebutan kepala eksekutif pemerintahan dan nama kesatuan ketentaraan.

Dulu  seorang pemimpin daerah atau seorang pemimpin Negara, memiliki panggilan kehormatan dengan sebutan Mapanji atau Panji. Misal Mapanji Grasakan, Panji Aragani, Panji Sudatu, Panji Toh Jaya, dan istilah tersebut ditemui dari masa Mataram hingga Majapahit.

Tokoh yang memiliki predikat Mapanji merupakan tokoh yang menjadi kepala eksekutif atau kepala Negara atau penguasa daerah. Panji selain menjadi kepala eksekutif daerah juga menjadi nama kesatuan ketentaraan. Sehingga pada masa itu, seorang Kepala Negara juga pimpinan kemiliteran.

Cerita Panji

Istilah Panji juga dapat kita temui dalam berbagai cerita di Nusantara. Cerita Panji berbentuk Folklor atau cerita lisan. Seperti cerita ande-ande lumut. Panji juga terdapat di dalam cerita yang tertulis atau yang disebut kesusastraan Panji. Misalnya Panji Angraeni, Panji Semirang dan seterusnya. Panji  juga ditemukan dalam bentuk gambar atau visual berupa relief. Yakni relief Candi Miri Gambar, dan Candi Penataran.

Panji juga ditemukan dalam berbagai seni pertunjukan yang berkembang di tengah masyarakat. Di Malang ada dua seni pertunjukan yang menggunakan tokoh Panji, yaitu Wayang Topeng Dalang dan Wayang Klitik.  Di  Pacitan juga ada pertunjukan wayang beber, sampai sekarang wayang beber diwariskan turun temurun dan dilestarikan.

peta-budaya-jawa-timur
Pementasan wayang beber khas Pacitan. Wayang mengangkat epos budaya panji. (Foto :budayapanji.com)

Selama sepuluh tahun terakhir, katanya, Panji mengalami tranformasi menjadi berbagai bentuk. Nama Panji tema sebuah acara, even seminar, kuliah tamu dan bentuk lain. Panji juga menjadi tema lukisan di dalam sebuah kegiatan pameran lukis.

Panji juga ditemukan dalam pertunjukan drama dengan mengangkat cerita Panji. Terakhir Panji juga ditemukan di film. “Menandakan Panji telah bertranformasi ke berbagai bentuk.” kata Dwi.

Seiring perkembanganya, ditemukan sebuah patung Panji di Selokelir, tepat di lereng Gunung Penanggungan. Patung diperkirakan ada sejak akhir Kerajaan Majapahit. Temuan ini menandakan Panji bukan pahlawan budaya atau pahlawan politik saja. Pada akhir akhir Majapahit Panji dipuja sebagai dewa, dewa lokal.

“Nusantara memiliki unsur budaya yang kaya.” Kekayaan itu, katanya, dilatari kemampuan transformasi dari bentuk satu ke bentuk lain. Seperti Panj,” ujar Dwi mengakhiri kisah atau cerita Panji.