Anak Muda Protes Perbankan yang Mendanai Perusahaan Energi Kotor

Anak Muda Protes Perbankan yang Mendanai Perusahaan Energi Kotor
Iklan terakota

Terakota.ID—Sejumlah komunitas anak muda yang terdiri dari Fossil Free (FF) Jogjakarta, UI, Climate Rangers (CR) Jakarta, BEM UI, BEM FIA UI, dan Jeda menggelar aksi Fossil Free di gedung BNI Jakarta, Ahad, 27 Februari 2022. “Menuntut BNI segera menghantikan pendanaan bagi industri energi fosil,” kata aktivis Climate Rangers (CR) Jakarta, Ginanjar Aryasuta dalam siaran pers yang diterima Terakota.ID.

BNI menjadi sasaran aksi, katanya, lantaran menjadi salah satu perbankan Indonesia yang mendanai perusahaan yang mengeksploitasi batu bara. Menurut Ginanjar, batu bara merupakan energi fosil yang menjadi salah satu penyebab krisis iklim. “Bencana ekologi akibat krisis iklim sudah di depan mata,” ujarnya.

Jangan sampai BNI, katanya, turut menghancurkan masa depan nasabahnya sendiri yang memiliki nasabah sebagian besar anak muda. Yakni melalui industri energi fosil. “BNI, we are watching you! Stop funding climate crisis!,” tutur Ginanjar.

Sainsnya jelas, ujarnya, sesuai perjanjian Paris laju perubahan iklim untuk menahan kenaikan rata-rata suhu bumi tidak melewati ambang batas 1,5 derajat celcius. Namun, Indonesia terus meningkatkan produksi dan pemanfaatan batubara yang memperburuk situasi krisis iklim.

Anak Muda Protes Perbankan yang Mendanai Perusahaan Energi Kotor

Laporan terbaru Panel Lintas Pemerintah untuk Perubahan Iklim atau IPCC, memaparkan beberapa ekosistem telah mendekati titik kritis akibat dampak dari krisis iklim. Laporan disampaikan akhir Februari 2022. “Krisis iklim telah membahayakan kehidupan bumi dan seluruh penghuninya,” kata Indonesia Digital Campaigner 350.Org, Jeri Asmoro.

Selain BNI, ada tiga perbankan nasional yakni Mandiri, BRI dan BCA. Koalisi Bersihkan Bankmu menelusuri masih ada perbankan yang mendanai sektor energi batu bara. Energi fosil sebagai penghasil emisi gas rumah kaca yang menyebabkan berbagai bencana iklim.

“Mirisnya lagi, uang kita melalui lembaga keuangan membiayai usaha yang justru mengancam kelangsungan hidup kita semua,” aktivis Jeda Untuk Iklim, Melissa Kowara.

1 KOMENTAR