
Terakota.ID–Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) melatih anak muda Maluku melek digital secara daring. Sasarannya, anak muda usia 15 tahun sampai 19 tahun yang akrab dengan media sosial. Pelatihan di Maluku terbagi dalam empat sesi, setiap sesi diikuti 25 siswa Sekolah Menengah Atas ( SMA). “Agar lebih efektif,” kata koordinator program pelatihan Japelidi di Maluku, Eni Maryani pada Sabtu 23 April 2022.
Targetnya 100 siswa SMA di Maluku melek digital dan menyebarkan pengetahuannya kepada teman sebaya. Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan siswa-siswa yang dirumuskan dalam kelompok diskusi terarah (FGD) Januari lalu. “Di Maluku empat sesi. Dua sesi peserta dari Maluku Tengah dan dua sesi lagi melibatkan peserta dari Buru Selatan pada Mei mendatang,” katanya.
Pelatihan ini menghadirkan fasilitator dari Japelidi. Di Maluku Tengah menghadirkan dosen Komunikasi Unisba Santi Indra Astuti, dan dosen Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta Yohanes Widodo, dosen Komunikasi Universitas Pajajaran Eni Maryani, dan dosen Komunikasi UPN Yogjakarta Yudhy Widya Kusuma
Salah seorang peserta dari SMA 15 Maluku Tengah, Ode Yuyun menyampaikan pelatihan literasi digital bagus. Selain mengajarkan tentang dunia digital, juga kita dapat mengetahui mana informasi yang salah dan benar. “Banyak ilmu yang didapat.” Katanya.
Sedangkan peserta lain bernama Widyawati Ulema mengaku akan bersikap optimistis, bijak dan berhati-hati dalam bermedia sosial. Ia mengaku mendapatkan pengetahuan yang bernilai positif. “Kita perlu mengapresiasi serta menginspirasi banyak orang. Jangan termakan hoaks,” ujarnya.
Pelatihan literasi digital untuk generasi muda Maluku yang digelar Japelidi dan didukung My America Surabaya, Kedutaan Amerika Serikat. Peningkatan kompetensi literasi digital menjadi perhatian Japelidi sejak berdiri 2017.
Koordinator Nasional Japelidi Novi Kurnia saat membuka pelatihan menjelaskan beragam kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat. Salah satunya adalah FGD dan pelatihan literasi digital 2022. “Secara keseluruhan pelatihan di lima provinsi. Target peserta 500 anak muda,” ujarnya.
Pelatihan serupa diselenggarakan di Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini merupakan rangkaian dari program Penguatan Literasi Digital Generasi Muda di Indonesia Timur.
Kick of program Desember 2021, dilanjutkan dengan FGD bersama siswa SMA dari 10 Kabupaten di lima provinsi wilayah Timur Indonesia pada Januari 2022. Hasil FGD dibahas dalam Modul Lentera Literasi Digital: Panduan untuk Generasi Muda di Indonesia Timur yang ditulis akademikus dari Japelidi.

Jalan, baca dan makan