akulturasi-budaya-dalam-kisah-panji
Penampilan para seniman dari Si-Nuan Dance Thailand dalam pembukaan Festival Panji Internasional 2018 di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur 1 Juli 2018. Festival Panji Internasional 2018 akan di gelar di 5 Kabupaten kota di Jawa Timur diantaranya Pasuruan, Malang, Blitar, Tulungagung dan Kediri mulai tanggal 1-5 Juli 2018. (Terakota/Aris Hidayat).
Iklan terakota

Terakota.id–Kisah Panji menyebar ke Nusantara sejak zaman Majapahit. Meliputi Jawa, Bali, Kalimantan, Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar dan Filipina.  Cerita Panji merupakan kumpulan cerita klasik pada zaman Kerajaan Kadiri. Berkisah tentang percintaan, dan kepahlawanan.

“Kisah ini popular sejak abad ke 13, diadabtasi dalam berbagai kesenian tradisi,” kata Direktur Program Festival International Panji Indonesia (Inao) 2018, Profesor Wardiman Djojonegoro, saat Festival di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Senin malam 2 Juli 2018.

Kisah Panji dengan tokoh utama Raden Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji atau Galuh Candrakirana. Kisah rakyat umumnya menceritakan pengembaraan Panji menemukan Dewi Sekartaji. Dalam pengembaraan itu berkembang sekitar 15 cerita. Seperti carita keong emas, golek kencana dan ande-ande lumut. Cerita itu merupakan turunan dari kisah Panji.

Festival diselenggarakan di delapan kota mulai 27 Juni sampai 13 Juli 2018. Digelar berbagai kegiatan mulai pameran, seminar, pelatihan hingga pertunjukan seni yang melibatkan seniman Nusantara, Kamboja dan Thailand. “Panji itu kearifan lokal, sebagai pemersatu. Banyak yang terlibat dalam Festival,” kata bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kisah Panji, katanya, memiliki nilai sejarah dan pesan moral. Pesan tersebut relevan dengan kondisi saat ini, mengingat secara geografis Indonesia luas memiliki ragam budaya yang harus dijaga dan direkatkan.

“Kisah Panji merupakan karya sastra dan budaya Indonesia yang berpengaruh hingga ke seluruh jazirah Nusantara mulai Jawa, Bali, Kalimantan, Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Filipina.” Panji di Thailand dan Kamboja dikenal dengan nama Inao.

Festival sekaligus mementum merayakan penetapan Kisah Panji sebagai warisan ingatan kolektif dunia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada Oktober 2018. Indonesia menyisihkan 90 nominasi, para juri UNESCO mengagumi Kisah Panji.

Lantaran cerita Panji lahir abad ke-14 sekitar tahun 1876, menyebar ke seluruh Nusantara. Pada 1800 menyeberang ke Malaysia, Kamboja, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, dan Filipina. Setelah tujuh abad, kata Wardiman, harus dilestarikan untuk membangkitkan kembali nilai-nilai Panji.

“Relevan juga sebagai usaha diplomasi melalui pendekatan budaya. Cerita Panji yang menyebar ke kawasan ASEAN merupakan warisan nenek moyang.” Usaha Wardiman dilakukan sejak 2015 dengan menyodorkan 76 manuskrip yang tersimpan di Perpustakaan Nasional. Selanjutnya mengajak Perpustakaan Nasional di Asia dan Eropa yang memiliki naskah Panji untuk ikut berpartisipasi.

Perpusnas Malaysia, Kamboja, Thailand, British Library, dan Universitas Leiden ikut nominasi. Malaysia melampirkan tujuh naskah Panji, Kamboja satu naskah Panji, Universitas Leiden melampirkan 252 naskah Panji dari berbagai daerah dengan delapan bahasa lokal.

Pelaksana Tugas Wali Kota Malang Sutiaji berharap arek-arek Malang menghargai karya leluhur termasuk Kisah Panji. Festival sekaligus mengukir peristiwa lokal yang menginspirasi karakter bangsa.  Kisah Panji, katanya, relevan dengan semboyan Kota Malang “Malangkuçeçwara.

Malangkuçeçwara artinya kebatilan pasti akan hancur,” kata Sutiaji. Ia berharap Festival turut melestarikan nilai-nilai yang tertuang dalam Kisah Panji. Seperti nilai toleransi, akulturasi budaya, spiritual, merawat keberagaman dan perdamaian.

akulturasi-budaya-dalam-kisah-panji
Penampilan tari dari paguyupaban Turonggo Yakso Kabupaten Trenggalek dalam pembukaan Festival Panji Internasional 2018 di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur 1 Juli 2018. Festival Panji Internasional 2018 di ikuti oleh peserta dari 38 Kabupaten Kota dan di gelar di 5 Kabupaten kota di Jawa Timur diantaranya Pasuruan, Malang, Blitar, Tulungagung dan Kediri mulai tanggal 1-5 Juli serta di meriahkan oleh peserta dari Thailand dan Kamboja. (Terakota/Aris Hidayat).

Sutiaji membuka Festival dilanjutkan tari beskalan putri, tarian khas Malang untuk menyambut tamu yang dihormati atau tarian selamat datang. Tari beskalan juga dipentaskan dalam seni ludruk, biasa disajikan setelah tari remo. Dalam sejarahnya, tari beskalan dimainkan waktu khusus. Seperti ritual atau upacara mendirikan bangunan. Tari beskalan ditampilkan mengiringi ritual menanam kepala kerbau dan sesajen. Agar terhindar dari bahaya.

Tari beskalan juga merupakan wujud syukur atas tanah yang subur dan hasil pertanian yang melimpah. Serta sebagai upaya menghormati para leluhur. Tari beskalan juga disajikan saat bersih desa dan ritual tertentu.

Penampilan cerita Panji dimulai dengan penampilan sendra tari Ontran-Ontran Gunung Wilis penampilan kelompok seni Malang Ganesha. Mengisahkan Raden Panji Handoko Putro yang bakal meminang Dewi Mayangsari. Ternyata cinta bertepuk sebelah tangan, karena Dewi Mayangsari mencintai adik Raden Panji.

Sementara delegasi Kamboja menampilkan tari klasik Inao. Tarian ini mengisahkan Pangeran Siyakra (putra Raja Daha) yang melihat makhluk seperti burung merak di dalam hutan. Burung merak dikirim dewa, sebagai tanda bakal bertemu dengan anggota keluarga yang lama berpisah. Pangeran dan prajurit mengejar burung itu sampai menghilang di perbatasan Kerajaan Kalaing.

Pangeran menyamar sebagai Yarann, bertemu Jenderal Pannyi (Panji) dan saudara angkatnya Sangkhanmorta. Ia meminta diperkenalkan kepada Raja sebagai pelayan. Mereka mengatur siasat dan akhirnya Yarann mendapatkan dukungan hingga mendapat pangkat militer yang tinggi. Jenderal Pannyi kemudian menjadi temannya, seperti halnya Sangkhamorta.

akulturasi-budaya-dalam-kisah-panji
Penampilan para seniman dari Cambodian Women Dance Kamboja dalam pembukaan Festival Panji Internasional 2018 di Taman Candrawilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur 1 Juli 2018. Festival Panji Internasional 2018 akan di gelar di 5 Kabupaten kota di Jawa Timur diantaranya Pasuruan, Malang, Blitar, Tulungagung dan Kediri mulai tanggal 1-5 Juli 2018. (Terakota/Aris Hidayat).

Kisah Inao atau panji dengan cerita Roeurng Inav atau Roeurng Inav Bussaba, menjadi salah satu kisah favorit Raja. Sering ditampilkan pada 1900-an hingga akhir 1940-an.  Gerakan penari atau Kbach berisi gerakan kaki yang lincah dipadu nyanyian merdu.

Sementara delegasi Thailand menyajikan drama tari Inao Inao keluar dari gua. Tarian klasik Thailand yang disebut Lakhon Nai, merupakan drama tari istana yang ditampilkan sekelompok wanita dengan gerakan elegan dan anggun. Drama tari ini berevolusi sesuai dengan tradisi kerajaan di dalam istana.

Lakhon Nai dipercaya dikembangkan kembali di bawah perlindungan Raja Rama II pada awal abad ke-19. Mengisahkan cinta sejati Inao dan Bussaba. Keduanya jatuh cinta dan kawin lari bersembunyi di gua. Inao meninggalkan Bussaba untuk berperang, mengendarai kuda ke Kerajaan Daha yang ditemani pengiring.

Seniman dari Malang kembali menunjukkan karyanya melalui Sendra tari Panji Reni. Ditutup wayang Topeng Wiruncana “Panji seminingrat bertutur Panji” dari Padepokan Seni Mangundharma, Tulus Besar, Tumpang pimpinan Ki Sholeh Adi Pramono. Wayang topeng selalu menampikan kisah Panji dan tak pernah menyajikan epos Mahabarata atau Ramayana.

Rangkaian Festival Panji antara lain Denpasar 28-30 Juli 2018, Pandaan 1 Juli 2018, Malang 2 Juli 2018, Blitar 3 Juli 2018, Tulungagung 4 Juli 2018, Kediri 5 Juli 2018, Yogyakarta 6-8 Juli 2018, dan Jakarta 10-13 Juli 2018.

Reporter Imam Rosyadi turut menyumbang bahan dalam berita ini.