
Terakota.ID—Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menganugerahkan penghargaan SK Trimurti Award, Tasrif Award dan Udin Award. Penghargaan diberikan dalam malam resepsi ulang tahun AJI ke-29 bertajuk “Merayakan Keberagaman, Menjaga Independensi” di Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023.
SK Trimurti Award dianugerahkan kepada Maria Bernadette Damairia Pakpahan, 58 tahun. Perempuan yang konsisten merawat “darah” perjuangan isu HAM, perempuan dan kaum marjinal di Indonesia.
“Di tahun politik dibutuhkan sosok pemimpin dan aktivis perempuan yang konsisten berjuang, berkomitmen kuat merawat ‘darah’ gerakan sosial dan perempuan, menjaga independensi dan mampu bekerja lintas generasi. Saya melihat itu ada pada Damairia Pakpahan.” Kata Ketua Dewan Juri yang juga Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Iswarini
Damairia Pakpahan yang akrab disapa Damai, terpilih menyisihkan tiga nominator lainnya. Damai jurnalis Sinar Harapan/Suara Pembaruan dan X-Tra (Grup Femina) pada medio 1990-an. Ia turut mendampingi kasus konflik agraria kaum tani Kedung Ombo-Jawa Tengah yang digusur hak tanahnya oleh pemerintah untuk pembuatan waduk.

Kini, Damai banyak menyuarakan isu pekerja perempuan. Dewan juri menilai Damai selalu hadir disetiap gerakan bersama yang menginspirasi genarasi muda. Isu pekerja perempuan beserta beragam tantangan dan kendalanya menyeruak. Damai selalu hadir dalam banyak kesempatan. Damai bersedia dan hadir dengan sikap keberpihakan yang jelas.
“Terus menyuarakan pembelaan, lembut mendampingi, tekun membersamai dan bergerak bersama.” ujar Direktur INFID sekaligus anggota dewan juri, Iwan Misthohizzaman.
Pengurus AJI Indonesia sekaligus anggota dewan juri, Gadrida Rosdiana Djukana menilai Damai sebagai perempuan tangguh, konsistensi dan kesetiaannya di jalur berpihak pada mereka yang tertindas. “Meski ada banyak pilihan pekerjaan lain yang menghasilkan banyak uang, berbuah manis. Ia pantas dan layak menerima penghargaan SK Trimurti Award 2023,” ujarnya.
Anugerah SK Trimurti Award diberikan AJI sejak 2008. SK Trimurti Award bagian dari menghargai pahlawan nasional dan aktivis perempuan, Soerastri Karma Trimurti. SK Trimurti, kelahiran Boyolali, 11 Mei 1912 merupakan aktivitas jurnalistik yang mengobarkan semangat anti penjajahan, ia bolak-balik dijebloskan ke penjara.

Perempuan memiliki peran krusial dalam memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan pers di Indonesia. Namun, peran perempuan sering kali dilupakan karena narasi sejarah yang cenderung patriarkis. Penghargaan tersebut berupaya mendorong kesetaraan gender, terutama di media massa.
Udin Award dianugerahkan kepada redaksi Floresa.co, sebuah media daring di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara Tasrif Award 2023 diberikan kepada aktivis HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Suardi Tasrif, Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia, semasa hidupnya tak kenal menyerah dalam memperjuangkan kemerdekaan pers. Suardi Tasrif juga gigih memperjuangkan kemerdekaan berpendapat, hak konstitusional yang selalu disebut-sebut sebagai hak fundamental yang menjadi jalan bagi dipenuhinya berbagai hak asasi manusia lainnya.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengabadikan namanya sebagai penghargaan bagi perorangan maupun kelompok atau lembaga yang gigih memperjuangkan kemerdekaan pers dan kemerdekaan berpendapat pada umumnya. Penghargaan Suardi Tasrif atau Suardi Tasrif Award, disingkat menjadi Tasrif Award mulai diberikan pada 1998, dan Munir, koordinator Badan Pekerja Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) menjadi orang pertama yang menerima Tasrif Award.
Bersama Kontras, Munir memenangi Tasrif Award karena kegigihan mereka dalam mengungkapkan kasus penculikan terhadap para aktivis oleh para anggota Koppasus (Komando Pasukan Khusus) Angkatan Darat Indonesia. Munir kemudian meninggal karena dibunuh di dalam pesawat Garuda dalam perjalanannya menuju Amsterdam, Belanda dari Jakarta, karena tak pernah surut mengungkap berbagai tindakan aparat negara merampas hak asasi warganya.
Selain memberikan Tasrif Award, sejak 1998 AJI Indonesia (bersama-sama Institut Studi Arus Informasi—ISAI) juga membangun tradisi Penghargaan Fuad Muhammad Syafruddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Udin Award. Udin adalah jurnalis Harian Bernas yang dianiaya orang tidak dikenal pada 13 Agustus 1996, dan meninggal tiga hari kemudian. Ia dibunuh karena memberitakan korupsi dan politik uang yang terjadi di Kabupaten Bantul.
Udin Award diberikan kepada jurnalis maupun kelompok jurnalis yang menjadi korban kekerasan. Pada 1997 Udin Award diberikan kepada Tim Kijang Putih, sekelompok wartawan dari berbagai media yang bekerja di Yogyakarta yang gigih melakukan investigasi bersama untuk mengungkap kasus pembunuhan Udin.
Tahun 1998 Udin Award diberikan kepada Bambang Budjono dan Margiono, pimpinan majalah D&R untuk keteguhan mereka dalam menghadapi kekuasan yang tersinggung karena majalah tersebut memuat karikatur “Soeharto Raja Kartu Sekop” pada sampul majalah. Udin Award diberikan setiap tahun sekali bertepatan dengan HUT AJI bersamaan dengan diumumkannya pemenang Tasrif Award.
Penghargaan Tasrif Award dan Udin Award diberikan dalam setiap AJI Indonesia memperingati hari jadinya. Menjelang peringatan hari jadinya ke 23, AJI Indonesia akan kembali menganugerahkan Tasrif Award para pihak yang berjasa memperjuangkan kebebasan berpendapat dan Udin Award bagi jurnalis yang menjadi korban kekerasan terhadap pers.

Jalan, baca dan makan