AI Ancam Kerja Jurnalis?

Iklan terakota

Terakota.ID–Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) berdampak pada semua bidang, termasuk jurnalistik. Penelitian Price Waterhouse Cooper (PwC) menyebutkan bukan sekadar seperangkat tools baru. Namun, menjadi dunia baru. Dari otomatisasi ke augmentasi.

Kehadiran AI, menempatkan media massa bukan sumber utama informasi masyarakat. Setiap individu cukup menuliskan kalimat pertanyaan atau perintah, pengguna AI akan disuguhkan jawaban berupa teks buatan perangkat lunak.

Laporan survei ”Journalism AI”, para peneliti London School of Economics and Political Science pada November 2019 menyebutkan, kecerdasan buatan tidak akan mematikan jurnalisme. Namun, dunia jurnalistik juga akan menghadapi beragam tantangan, seperti sikap apatis publik dan persaingan mendapatkan perhatian masyarakat.

Laporan tersebut berasal dari respons responden yang berasal dari 71 organisasi berita di 32 negara terkait kecerdasan buatan dan teknologi terkait. Meski memiliki banyak catatan, kehadiran AI di dunia jurnalistik perlu kita cermati.

Kini, memunculkan pertanyaan, sejauh apa kecerdasan buatan berdampak pada kerja-kerja jurnalistik? Apakah kecerdasan buatan akan menggeser peran jurnalis atau sebatas membantu pekerjaannya? Bagaimana jurnalis menjawab tantangan ini?

Mati gabung dan terlibat dalam #JournalismTalk “AI Ancam Kerja Jurnalis?” pada Rabu, 09 Agustus 2023 pukul 13.00-15.00 WIB melalui zoom atau LIVE di YouTube AJI Indonesia. Pengurus AJI Indonesia, Luh De Suriyani bakal memandu obrolan bersama Heru Tjatur, Amir Sodikin, dan Derry Wijaya.

Daftar melalui tautan ~> bit.ly/JurnalismedanAI