
Terakota.ID–Berkunjung ke desa wisata yang ada di Bali adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin mencari ketenangan selama liburan. Pasalnya, keindahan alam pedesaan yang ada di Bali memang sulit ditemukan di tempat lainnya. Ditambah udara yang sejuk dan dikelilingi oleh rumah-rumat adat dengan gaya arsitektur tradisional Bali. Membuatnya tidak hanya mendamaikan, tetapi juga eksotis di pandang mata.
Jika Anda ingin berkunjung ke Bali untuk healing, beberapa desa wisata yang hits dan populer di Pulau Dewata ini patut menjadi pertimbangan. Dan jangan lupa untuk beli tiket keberangkatan Japan Airlines di Traveloka agar perjalanan ke sana jadi lebih hemat. Yuk, langsung kita simak ada apa saja.
Daftar Desa Wisata di Bali yang Hits dan Populer
1. Desa Penglipuran
Desa wisata di Bali pertama yang cocok untuk healing adalah Desa Penglipuran. Desa ini berada di dataran tinggi kaki Gunung Batur di wilayah Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli.
Saat menginjakkan kaki di desa ini, Anda akan merasakan suasana pedesaan yang tenang dan asri. Ditambah udaranya yang sejuk karena berada di dataran tinggi dan ada peraturan di mana kendaraan tidak boleh masuk area desa. Sangat kondusif untuk healing bukan?
Hal unik lainnya dari Desa Penglipuran adalah setiap rumah disusun saling terhubung dalam suatu lorong dan bangunannya berbentuk seragam. Ini menjadi simbol di mana masyarakat di sana hidup berdampingan secara harmonis.
2. Desa Tenganan
Berikutnya ada Desa Tenganan yang berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Jika datang ke tempat ini, Anda harus siap mematuhi segala aturan yang berlaku karena desa ini masih memegang erat adat yang sudah ada sejak dulu yang bermana awig-awing. Konon, aturan ini suda ada sejak abad 11 dan diperbarui pada tahun 1842.
Seperti halnya Desa Penglipuran, Tenganan juga masih mempertahankan bangunan rumah adat yang eksotis. Untuk bisa masuk ke desa ini, Anda tidak perlu membeli karcis namun berdonasi seikhlasnya.
Desa Tenganan terkenal dengan kerajinan tangannya. Karena itu, setelah puas mempelajari sejarah, tradisi, adat, dan budaya di Desa Tenganan, sempatkan diri untuk beli oleh-oleh kerajinan tangan di sini terutama Kain Geringsing.
3. Desa Trunyan
Pernah mendengar desa di Bali yang memiliki budaya unik terkait pemakaman jenazah? Itulah Desa Trunyan. Berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Desa Trunyan memiliki tradisi di mana orang meninggal tidak dikuburkan, melainkan diletakkan di bawah pohon menyan yang dibatasi dengan ancak saji (semacam anyaman bambu).
Uniknya, jenazah tersebut tidak menyebarkan bau karena pengaruh dari pohon menyan. Selain itu, proses pemakaman pun dibedakan dari penyebab kematiannya. Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai budaya yang ada di Trunyan, Anda harus datang langsung ke tempat ini.
Untuk bisa datang ke tempat ini, perlu menyeberangi laut menggunakan perahu melalui Desa Kedisan. Memakan waktu sekitar 45 menit.
4. Desa Tigawasa
Desa Tigawasa berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Letaknya berada di ketinggian sekitar 500-700 meter dari permukaan laut (mdpl).
Saat menginjakkan kaki di sana, Anda bisa melihat banyak sekali perkebunan dan sawah yang masih terjaga dengan baik. Anda bisa menikmati pemandangan pedesaan sambil menikmati sejuknya udara di Kubu Alam, yaitu sejenis tempat persinggahan masyarakat.
Tak hanya itu, Anda pun bisa menikmati kopi robusta yang dipetik langsung dari kebun para petani setempat sambil menikmati pemandangan perbukitan. Kabar baik buat Anda yang pencinta kopi, bukan? Anda pun bisa berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk mempelajari budaya, tradisi, dan adat istiadat yang sudah ada sejak dulu kala.
5. Desa Sidatapa
Desa Sidatapa juga merupakan salah satu desa tua yang ada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Lebih spesifik, desa ini berada di ketinggian sekitar 450 mdpl.
Ketika menginjakkan kaki di tempat ini, Anda tidak hanya bisa mempelajari sejarah dan kebudayaan masyarakat setempat, tetapi bisa juga melihat rumah adat kuno yang dinamai Bale Gajah Tumpang Salu. Rumah adat yang sudah ada sejak 785 M.
Bale Gajah Tumpang Salu terbilang unik karena beberapa alasan, yaitu bangunannya yang membelakangi jalan, temboknya yang terbuat dari tanah, dan 12 tiang penyangganya yang tersusun dari kayu.
Di dalam rumah tersebut, terdapat beberapa bagian yang disebut Tri Mandala. Masing-masing memiliki fungsi tersendiri, baik untuk kegiatan sehari-hari maupun tempat sembahyang.
6. Desa Cempaga
Desa Cempaga juga merupakan desa tua yang berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Desa ini memiliki sejarah, tradisi, kebudayaan, dan tarian yang sakral.
Beberapa tarian yang bisa Anda temukan di tempat ini adalah tari pendet, tari baris, tari jangkang, dan tari rejang. Biasanya, tarian tersebut dilakukan di Pura Desa Cempaga.
Selain itu, ada juga Upacara Mecacar yang bisa Anda saksikan jika datang ke Desa Cempaga, yang dilakukan pada Upacara Galungan, Upacara Kuningan, dan Karya Agung Muayon.
Pemandangan pedesaan dari Cempaga juga tidak kalah asri dan indahnya. Sebab, Desa Cempaga berada di dataran tinggi.
Itu dia beberapa desa wisata di Bali yang bisa Anda kunjungi untuk healing. Semoga bermanfaat dan jangan lupa beli tiket keberangkatan di Traveloka supaya lebih hemat.

Merawat Tradisi Menebar Inspirasi